You are here

Kurang Tidur Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental

Kurang Tidur Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental
Bagikan Artikel Ini

Kualitas tidur yang buruk atau sleep deprivation berlangsung saat seseorang memiliki waktu tidur yang sedikit dalam kurun waktu yang lama. Hal ini tak dapat dibiarkan karena kurang tidur bisa mempengaruhi kesehatan mental kita.

National Sleep Foundation menyatakan, orang dewasa perlu waktu tidur malam selama 7 hingga 9 jam.

Pola tidur yang teratur akan membuat tidur semakin berkualitas. Jadi bila Anda kerap kurang tidur pada hari kerja, tidak berarti dapat menggantinya pada akhir pekan.

Keteraturan pola tidur sehari-harinya diperlukan supaya kesehatan tubuh dan fisik selalu terjaga secara baik.

Tubuh terasa tak bersemangat, kerap ngantuk, dan sakit kepala dapat menjadi gejala tubuh yang timbul ketika kurang tidur.

Disamping itu, nyatanya kurang tidur bisa mempengaruhi kesehatan mental. Berikut uraiannya.

Kurang Tidur dan Kesehatan Mental

Harvard Health Publishing mengutarakan bahwa kualitas tidur dan kesehatan mental memiliki kaitan yang kuat.

Kurang tidur secara kronis dapat mempengaruhi kesehatan mental dan psikologi seseorang.

Kebalikannya pula, orang-orang yang mempunyai kesehatan mental pun condong menderita insomnia maupun gangguan tidur yang lainnya.

Barangkali saja Anda pernah sekali-kali kurang tidur lantaran banyak kegiatan yang mesti dilaksanakan.

Secara instan, hal itu  akan berdampak pada suasana hati Anda keesokan harinya, kan?

Nah, bayangkan bila rutinitas kurang tidur itu timbul secara kronis atau dalam kurun waktu yang panjang.

Kurang tidur juga mempengaruhi rangsangan emosional dan bisa mendorong kemarahan, kesedihan atau kecemasan.

Sebetulnya, bukan saja kurang tidur yang berdampak pada kesehatan mental, hipersomnia atau tidur yang berlebihan pun dapat mempengaruhi pada kesehatan mental seseorang.

Orang dengan kesehatan mental yang bagus tidak memperlihatkan taraf gangguan tidur yang tinggi.

Bila Anda merasakan gangguan tidur yang berlangsung secara terus-terusan, hendaknya jangan dibiarkan demikian saja. Lekas diskusikan dengan psikolog atau dokter yang cakap di bidangnya.

Gangguan Mental Dapat Timbul Sebab Kurang Tidur

Tidur jadi utama untuk kesehatan mental dapat diterangkan secara simpel. Saat kita tengah terlelap, suhu tubuh akan berkurang, otot-otot mengendur, dan detak jantung serta pernapasan menjadi pelan.

Tidur nyenyak akan menambah peran sistem kekebalan tubuh. Hal ini yang ikut melindungi kesehatan mental secara baik.

Kurang tidur secara akut menaikkan risiko terserang penyakit, seperti:

  1. Depresi

Insomnia dan gangguan tidur lainnya menaikkan risiko seseorang untuk mengalami depresi. Depresi merupakan gangguan mental yang biasa terjadi.

Wanita ternyata rentan menderita depresi ketimbang pria. Bukan hanya rasa sedih, depresi dapat mengakibatkan seseorang merasa tak berarti dan dibayangi dengan berbagai pikiran negatif mengenai dirinya.

  1. Gangguan Kecemasan

Menurut Harvard Health Publishing gangguan tidur dapat membuat seseorang menderita gangguan kecemasan biasa.

Adapun gangguan kecemasan yang dapat berlangsung, seperti fobia, gangguan obsesif-kompulsif, post-trauma stress disorder (PTSD), hingga serangan panik.

Gangguan kecemasan ini dapat berlangsung pada orang dewasa maupun anak-anak..

Demikianlah hal yang penting diketahui mengenai utamanya melindungi kualitas tidur dan kaitannya dengan kesehatan mental seseorang. Disamping itu, kurang tidur pun mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang.

Tidur membantu menyeimbangkan tekanan darah dan kadar gula, serta mengendalikan peradangan. Kurang tidur kerap dikatakan menambah risiko penyakit kardiovaskular.

Jadi, ada baiknya kurangi rutinitas begadang serta imbangi kesehatan tubuh dengan gizi yang seimbang sehari-harinya.

Leave a Reply

Top