You are here
Home > Berita Nasional >

Jogja Pastikan Tak Ada Kerumunan Jelang Akhir Tahun

Yogyakarta Pastikan Tak Ada Kerumunan Jelang Akhir Tahun Terkait Pandemi
Bagikan Artikel Ini

Mendekati di akhir penghujung tahun 2020, tidak sedikit orang yang telah membuat rencana aktivitas untuk mengisi liburan ujung tahun itu. Tetapi, lantaran virus covid-19 masih tersebar di Indonesia, beberapa wilayah memastikan untuk tak ada kerumunan untuk meminimalisasi penularan masalah covid-19 di Indonesia.

Demikian pula yang berlangsung di wilayah Yogyakarta, pemerintah Kota Yogyakarta menggambarkan titik-titik yang kemungkinan besar jadi lokasi kerumunan warga selama prei ujung tahun.

Seperti dikutip dari antara news, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto, menyatakan menurut analisisnya tempat yang butuh diantisipasi ialah dari Simpang Tugu, Malioboro, sampai Kawasan Alun-Alun.

“Umumnya, tempat itu dipenuhi turis ataupun warga ketika merayakan peralihan tahun,“tutur Agus Winarto di Yogyakarta.

Tak Ada Kerumunan di Sejumlah Titik di Jogja

Agus Winarto pun mengatakan kalau Satuan Polisi Pamong Praja akan menyiagakan personel di titik-titik khusus sehingga tak ada kerumunan disana. Dimana titik-titik itu adalah titik dengan kemungkinan merupakan lokasi warga ataupun turis bergabung.

Setelah itu ia pun mengatakan akan membubarkan warga yang bergabung tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Sebab keadaannya masih dalam saat pandemi covid-19 seperti sekarang, maka hendaknya kerumunan dijauhi. Aktivitas yang dirasa masih dapat ditangguhkan, maka lebih baik tak dikerjakan sampai keadaannya betul-betul mengizinkan.

Petugas cuma sekadar membubarkan warga yang berkerumun bila kerumunan berlangsung secara mendadak, bukan bagian dari satu aktivitas yang direncanakan.

Kawasan Malioboro menurut Agus akan merupakan salah satu pusat usaha pengamanan pada malam peralihan tahun dan libur penghujung tahun.

Kaum wisatawan pun harus taat protokol kesehatan dan dilarang merokok di sembarang lokasi, di seputar kompleks Malioboro.

Masih banyak turis yang merokok asal-asalan. Umumnya tak mengetahui jika Malioboro merupakan kawasan bebas rokok. Mereka diingatkan dan ditunjukan merokok di lokasi tersendiri merokok yang telah ada.

Heroe Poerwadi selaku Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta sebelumnya pun menyatakan kalau pengaplikasian protokol kesehatan di Kota Yogyakarta mencakup 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta mencegah kerumunan.

Kaum pelaku wisata mesti betul-betul sanggup menentukan kalau di lokasi wisata yang mereka kelola tak ada kerumunan.

Agustus dan Oktober yang menjadi saat libur panjang, masih terdapat 1 atau 2 lokasi wisata yang belum disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Untuk libur penghujung tahun dan tahun baru ditegaskan kalau protokol kesehatan, terutama pembatasan jumlah wisatawan dalam satu bagian waktu mesti dilaksanakan dengan ketat agar tak ada kerumunan.

Heroe poerwadi pun menyatakan, semua pelaku wisata mesti dapat menjamin kalau protokol kesehatan dilakukan secara tepat.

Hal ini supaya melindungi keamanan dan kenyamanan warga Yogyakarta dan turis yang datang. Betapapun, Yogyakarta tetap transparan bagi turis.

Leave a Reply

Top