Travelling akhir tahun biasanya akan melonjak untuk menikmati malam pergantian tahun sembari liburan. Dengan melakukan liburan menggunakan mobil pribadi. Dari survei yang dilakukan oleh biro perjalanan Pegipegi pada 1490 pelanggannya pada 9-16 November lalu ada beberapa fakta menarik terkait perjalanan akhir tahun.
Travelling Akhir Tahun, Ini Surveinya
Dari survei yang diperoleh diperoleh beberapa fakta menarik karena sebagian masyarakat masih memiliki rencana untuk bepergian keluar kota dan ada yang masih enggan untuk liburan.
Bukan tanpa alasan karena masyarakat juga membutuhkan penyegaran setelah sekian lama melakukan karantina. Namun bagi sebagian lagi masih memilih tetap di rumah dan menunda perjalanan sampai virus benar-benar menghilang.
Rencana Liburan
Dari hasil survei ada 75% masyarakat memiliki rencana untuk menjalankan perjalanan liburan pada pergantian tahun 2020 ini. Hal ini terlihat dari meningkatnya pemesanan tiket dan hotel dua kali lipatnya dari pada hari biasanya. Sehingga tren travelling akan meningkat signifikan dengan seiring meningkatnya infrastruktur dan pariwisatanya.
Faktor Pendorong
Masyarakat yang antusias untuk melakukan perjalanan ini terdorong karena sebagian besar area wisata sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah.
Selain itu, ada pula yang merasa sehat sehingga yakin ingin melakukan perjalanan. Dorongan lainnya adalah mereka merasa perlu penyegaran setelah melakukan karantina selama ini.
Cara Melancong
Banyak cara untuk melakukan liburan dari data survei ini diperoleh data jika 45% orang ingin menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil. Sisanya menginginkan menggunakan pesawat, kapal, dan motor.
Namun dari data survei ini menjelaskan jika meskipun masyarakat membutuhkan penyegaran untuk liburan nampaknya mereka hanya akan mengunjungi daerah wisata yang dekat saja.
Misalnya saja mereka yang berada di daerah Jakarta akan pergi ke Jawa Barat dengan area wisata yang banyak dan terdekat dari Jakarta. Bukan rahasia lagi jika Jawa Barat menyimpan sejuta kawasan wisata yang ramai dan layak untuk dikunjungi.
Menunda Liburan
Dari data tersebut ada 25% masyarakat yang memilih untuk tidak melakukan perjalanan jauh. Namun ada pula sebagian yang merasa belum tahu kapan akan melakukan perjalanan. Ada pula yang ingin melakukan travelling ditunda sampai kuartal 2021 mendatang.
Penundaan ini bukan tanpa alasan, mereka masih belum siap dan khawatir dengan adanya virus yang belum ada obatnya COVID-19. Sehingga mereka memilih untuk berada dalam rumah daripada pergi liburan. Bukan tidak mungkin masih terkena paparan virus meskipun telah mematuhi protokol yang ada ketika melakukan travelling akhir tahun.