Tidak sedikit aspek yang menimbulkan seseorang takut naik pesawat (aviophobia). Umpamanya, ia barangkali pernah mendengar ada suara-suara keras selama penerbangan, alami turbulensi dalam penerbangan dulu, ataupun merasa sakit lantaran perubahan tekanan di dalam pesawat.
Disamping itu, aviophobia pun dapat terjadi bila seseorang memang takut ketinggian, pernah alami musibah saat memakai pesawat terbang ataupun trauma, takut pesawat akan jatuh, ataupun memang memiliki ketakutan ada dalam ruangan tertutup (klaustrofobia) yang sarat sesak.
Seluruh aspek itu bisa menjadi faktor yang menumbuhkan rasa takut ataupun takut naik pesawat. Kamu dapat menanganinya dengan berbagai panduan berikut ini:
Kiat Atasi Takut Naik Pesawat
Bekali Diri dengan Beragam Pengetahuan Seputar Pesawat
Bila memang kerap takut, hendaknya kamu mencari keterangan berbentuk fakta tentang penerbangan itu sendiri. Otak kita kerap berandai-andai sendiri dan menjadikan kita ketakutan membayangkan beragam peristiwa menakutkan yang barangkali terjadi.
Tetapi, saat telah membekali diribersama fakta, pikiran buruk itu akan agak menurun. Memang tak dapat lenyap seluruhnya, tetapi mengelolanya jadi minimum itu lebih baik ketimbang selama perjalanan anda diliputi kekhawatiran.
Antisipasi Kekhawatiran
Kita bisa berupaya mengendalikan rasa takut dengan langkah antisipasi. Hal ini kerap dirasakan seluruh orang. Kita akan merasa lebih baik bila mengetahui apa yang butuh dilakukan saat kecemasan itu jadi nyata.
Bedakan Kekhawatiran dan Bahaya
Kadang-kadang susah membedakan respon yang diakibatkan oleh khawatir ataupun bahaya, lantaran tubuh bereaksi sama pada keduanya. Pastikan kalau ketakutanmu ialah berbentuk kekhawatiran. Kita dapat meyakinkan dirikalau rasa khawatir tidak berarti kita dalam bahaya. Saat kekhawatiran didiamkan, masalah ini bisa menyebabkan ketakutan jadi kian jelas.
Ketahui Kalau Akal Sehat Kadang-Kadang Tak Masuk Akal
Kekhawatiran dapat berbentuk kiat yang menipu seakan-akan kita ada di dalam bahaya, sementara itu kita dalam keadaan yang aman. Kata hati juga akan mengatakan untuk menghindar dari yang menyebabkan kita khawatir.
Menenteramkan Diri Saat Terjadi Goncangan
Kita mesti mengendalikan kekhawatiran dengan meyakinkan dirikalau pesawat telah dirancang sebegitu rupa sehingga sanggup bertahan ketika turbulensi. Bila selama ini seluruh baik-baik saja, maka anda pun dapat melewatinya secara baik.
Anggap saja turbulensi semacam goncangan yang kita rasakan ketika berkendara di dalam mobil yang melalui jalanan yang tak rata. Kita dapat fokus kepada masalah lain, dibanding kepada turbulensi.
Lakukan Secara Pelan-Pelan
Bila takut terhadap ketinggian, rasanya tidak mungkin kita dapat naik ke area paling atas gedung pada hari pertama. Anda dapat mencobanya pelan-pelan, bertahap tiap-tiap harinya, menaiki lantai demi lantai sampai akhirnya tiba ke atas. Juga saat takut terbang, apakah rasa tegang itu timbul saat pertama menginjakkan kaki di bandar udara? Bila ya, maka anda dapat ke bandar udara tiap-tiap hari, cuma mengunjungi saja, tak menjalani penerbangan.
Barangkali ini terdengar aneh, peran dari penyembuhan ini ialah memandang secara objektif supaya tempat itu tak menjadikan anda tertekan. Saat telah suka ada di sana, anda barangkali dapat menangani seluruh pikiran ketika naik pesawat.
Nikmati Tiap-tiap Penerbangan
Saat alami penerbangan penting, anda dapat ketahui asumsi apa saja yang terpikirkan. Suatu ketika memperoleh peluang menjalani penerbangan kembali, anda dapat lebih santai. Latihlah otak untuk jadi kurang peka atas pencetus ketakutan yang ada.
Takut naik pesawat adalah salah sebuah jenis fobia yang relatif biasa terjadi. Tetapi jangan sampai ketakutan yang anda rasakan memghambat anda untuk beraktivitas, bepergian, jalan-jalan, ataupun bersuka ria ke tempat lain.
Dengan menjalankan beragam langkah mengusir rasa takut naik pesawat di atas, dan mencari keterangan sebaik mungkin tentang penerbangan, moga-moga aviophobia yang dialami dapat menurun ataupun malahan lenyap.