You are here
Home > Berita Nasional >

Jakarta Memperpanjang PSBB Transisi

Jakarta Memperpanjang PSBB Transisi
Bagikan Artikel Ini

Ilustrasi Jakarta Memperpanjang PSBB Transisi Oleh Tom Fisk

Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengumumkan pada hari Kamis (16 Juli 2020). Bahwa ibukota Jakarta memperpanjang PSBB Transisi atau periode transisi pembatasan sosial skala besar selama dua minggu ke depan. Jakarta memperpanjang PSBB Transisi karena data terbaru telah menunjukkan tren peningkatan dalam kasus COVID-19 di Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memprediksi Indonesia mampu memproduksi massal vaksin corona dua sampai tiga tahun ke depan

Sebagai konsekuensi dari perpanjangan ini, pemerintah DKI Jakarta akan menunda relaksasi lebih lanjut, seperti pembukaan kembali bioskop. Pada awalnya pembukaan kembali bioskop dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir Juli.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers, Kamis (16 Juli 2020). Menyampaikan bahwa sejak awal (pandemi) komitmen pemerintah DKI Jakarta adalah untuk menjaga keamanan warga Jakarta. Dirinya menjelaskan bahwa dalam sepekan terakhir ibu kota telah mencatat tingkat kepositifan 5,9 persen, naik hampir 1 persen dari minggu sebelumnya.

Dalam lima minggu terakhir transisi PSBB Jakarta mencatat tingkat positif 4,4 persen pada minggu pertama, diikuti oleh 3,1 persen pada minggu kedua, 3,7 persen pada minggu ketiga dan 4,8 persen pada minggu berikutnya. Namun, pada minggu kelima , jumlahnya meningkat menjadi 5,9 persen.

Meskipun angka ini masih di bawah rata-rata nasional sebesar 12 persen, angka itu masih di atas tingkat kepositifan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( the World Health Organization/WHO). Tingkat kepositifan yang direkomendasikan oleh WHO untuk pembukaan kembali atau relaksasi adalah 5 persen atau di bawahnya.

Jakarta Memperpanjang PSBB Transisi Karena Terjadi Lonjakan Kasus Covid 19

Pada hari Minggu 12 Juli 2020, Anies mengumumkan bahwa ibu kota telah mencatat 404 kasus COVID-19 baru yang dikonfirmasi. Lonjakan satu hari tertinggi sejak wabah dimulai di kota. Lonjakan terjadi tidak lama setelah Jakarta mencatat rekor tertinggi sebelumnya yaitu 359 kasus sehari sebelumnya dan 308 kasus Rabu 15 Juli 2020.

Sebagai hasil dari lonjakan, rasio hunian tempat tidur di 67 rumah sakit referensi COVID-19 di seluruh ibukota juga meningkat dalam seminggu terakhir.

Telah terjadi peningkatan rasio hunian tempat tidur di ruang isolasi dari 34 menjadi 45 persen.Namun, rasio hunian di kamar ICU telah menurun dari 31 menjadi 25 persen. Ini berarti bahwa sementara jumlah pasien dengan gejala (COVID-19) ringan atau sedang telah meningkat, ada lebih sedikit pasien dengan gejala parah.

Menurut Anies, peningkatan COVID-19 kasus di ibukota dapat sebagian disebabkan oleh pengujian yang agresif. Dari pengujian ini penemuan dan penelusuran kasus yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jakarta lebih menyeluruh ke warga masyarakat.

Dalam minggu terakhir Dinas Kesehatan Jakarta sekali lagi meningkatkan jumlah tes PCR yang dilakukan. Dari 9 hingga 15 Juli Dinas Kesehatan Jakarta melakukan 3.600 tes per 1 juta penduduk. 3,6 kali lebih tinggi dari angka pengujian yang direkomendasikan oleh WHO. Pada hari rabu 15 Juli 2020, Jakarta telah menguji 299.439 orang.

Data kasus corona terbaru di jakarta dapat dipantau di website milik pemerintah DKI jakarta. Klik disini untuk memantau data kasus terbaru covid-19 di jakarta

Andrea
Seorang penulis kesehatan mental dan hubungan manusia, penulis berita nasional dan internasional
https://pojokjakarta.com

One thought on “Jakarta Memperpanjang PSBB Transisi

Leave a Reply

Top