Foto Ilustrasi Hujan Buatan oleh Noelle Otto
Pojokjakarta.com (18 Juni 2020), Kabut asap dari kebakaran tahun lalu memaksa bandara dan sekolah tutup. Diperkirakan kebakaran tahun lalu merugikan ekonomi Indonesia setidaknya $ 5,2 miliar.
Hujan Buatan dan Ancaman Kebakaran Hutan
Pemerintah Indonesia sedang menggelar hujan buatan menjelang puncak musim kemarau. Indonesia berupaya mencegah terulangnya kebakaran hebat yang merusak jutaan hektar hutan dan lahan tahun lalu dengan hujan buatan.
Kabut asap dimuntahkan ke seluruh Asia Tenggara, memaksa penutupan bandara dan ratusan sekolah.Kebakaran di Indonesia juga memicu pertengkaran diplomatik dengan Malaysia pada September tahun lalu.
Kebakaran menghancurkan habitat-habitat penting. Kebakaran di Indonesia tahun 2019 juga berkontribusi besar pada penyakit pernapasan. Ada kekhawatiran bahwa upaya untuk mencegah kebakaran serupa tahun ini bisa dirusak karena negara ini sibuk memerangi wabah koronavirus yang meningkat.
Menteri lingkungan dan kehutanan, Siti Nurbaya, mengatakan bahwa hujan buatan telah berhasil digunakan di daerah rawan kebakaran selama beberapa bulan terakhir, menurut laporan di Jakarta Post. Biasanya, proses ini melibatkan pengiriman suar garam ke awan yang lewat untuk memicu curah hujan.
‘‘ Kami biasanya agak khawatir tentang perkembangan cuaca di bulan Juni atau selama Lebaran [Idul Fitri]. Kami sekarang sedikit lega, tetapi kami harus tetap waspada untuk fase kritis kedua di puncak musim kemarau di bulan Agustus. Semua pihak terkait harus meningkatkan kewaspadaan mereka, “kata Siti.
Lembaga penegak hukum juga meningkatkan pekerjaan mereka, menurut para pejabat, meskipun yang lain memperingatkan kekuatan hukum masih terlalu lemah.
Penyebab Umum Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dan gambut sering dikaitkan dengan praktik tebang-dan-bakar, di mana lahan dibuka untuk penanaman kelapa sawit. Kelompok-kelompok lingkungan hidup sebelumnya menuduh pihak berwenang gagal menjatuhkan hukuman serius pada perusahaan kayu pulp dan kelapa sawit yang memiliki kebakaran di tanah mereka.
Sejak 2015, 50 tuntutan hukum perdata telah diajukan terhadap perusahaan karena menyebabkan kebakaran tetapi, dari jumlah tersebut, hanya 11 yang telah mencapai putusan akhir, menurut angka yang dilaporkan oleh Jakarta Post. Secara total, negara berhutang total 19,4 triliun rupiah (US $ 1,36 miliar), tetapi sejauh ini menerima kurang dari Rp1 triliun.
Referensi :
Jakarta Post
5 thoughts on “Hujan Buatan Untuk Cegah Kebakaran di Indonesia”